Allah itu Maha
Keren kok. Tanpa kita sadari Allah telah menyediakan ribuan jalan keluar dari
setiap permasalahan kita. Hanya saja kita yang tak mau mencarinya.
Nah..pertanyaan berikutnya, jika kita ingin mencarinya, Bagaimana? Dan dimana
letaknya? Ok, namun sebelum itu perlu kita ingat terlebih dahulu bahwa di dunia
ini tak ada yang instant dan praktis. Itu yang kita pahami. Maka, walau
bagaimana pun harus tetap kita cari dan “move”. Tidak hanya diam dan nglamun
aja.
Berkaitan dengan
pencarian jalan keluar yang Allah sediakan itu, saya punya beberapa poin dan malah
sudah menjadi kebiasaan hingga sekarang. Terlepas apakah yang saya tempuh itu
terbaik atau malah salah. Yang penting itu adalah proporsional untuk saya
pribadi.
Satu,
Pastikan bahwa
telah terinstall dengan baik pada hardisk pikiran kita, Mengenai sebuah aplikasi program yang Allah
ajarkan, yaitu “di
setiap kesulitan dibersamai pula kemudahan”. camkan
itu!!! Yang saya gunakan adalah kata “dibersamai”. Ya tentu, Allah itu telah
mengatur dan mendesaian semuanya dengan sangat cantik. Antara masalah dan jalan
keluar itu bebarengan beriringan. Kalau boleh diibaratkan layaknya iringan
langkah kaki kita. Geraknya beriringan, langkah demi langkah. Ok lah jika “masalah”
itu melangkah duluan, namun cepat atau lambat langkah “kemudahan” akan
menyusulnya. Semua itu merupakan sunnatullah yang harus kita imani.
Naah.. sudah
terinstall kah aplikasi ini?
Dua,
Setelah aplikasi
itu terinstall, selanjutnya adalah me-running nya alias menjalankan program
tersebut. Persuma, apabila punya program aplikasi tapi tak digunakan. Seperti pada
kebanyakan aplikasi, tentu memiliki tool dan perangkat-perangkatnya. Salah satunya
agar program ini berhasil bekerja dengan baik adalah dengan meng-aktifkan tool “jangan
cengeng”.
Tool ini sangat berperan dalam program/aplikasi ini. Dan ini yang sering
dikeluhkan oleh kebanyakan orang ketika ia telah menginstall aplikasi “di setiap kesulitan dibersamai pula
kemudahan” namun masih belum juga bisa bangkit apalagi
move on. Kalian semua pasti tahu, bahkan lebih tahu dari saya tentang hukum –berlarut
larut dalam masalah itu bagaimana-
Intinya di point
ini saya menekankan untuk tidak cengeng dan berlarut-larut dalam masalah. Wa bil
khusus bagi orang2 yang pemikir dan selalu memasukkan dalam hati atau dipikir
terlalu keras dan berlebih. (like yg nulis ini). Tapi saya juga punya harta
benda tersembunyi yang hanya dapat digunakan dalam keadaan terpuruk. Harta ini
tersimpan di bagian tersembunyi hati saya. Berisi sebuah pedang, semacam
kusanagi-pedang samurai legendaris jepang, yang saya gunakan untuk membunuh
perasaan bimbang, ragu atau perasaan yg muncul berlarut larut nggak ada
hentinya.
Saya memang
terlahir sebagai pemikir berat dan selalu dinaungi pertimbangan serta
kemungkinan2 yang ada. Namun, jika kondisi itu memungkinkan saya justru orang
yg paling bisa membunuh perasaan itu. Dan tentu segera beralih pada hal lain.
Semacam itu lah,
menangis itu boleh tapi ketika harus berlarut-larut didalamnya itu yang jadi
masalah. Silahkan disesali atau direnungi namun segera melek dan bersiap untuk
bangkit.
Tiga,
Naah.. ketika semua
hal tersebut telah dilakukan namun belum juga menemukan titik terang, Lantas apalagi
yang musti dikerjakan? Ini dia yang harus kita biasakan. “Belajarlah dari
jalan..”
Orang bisa
melakukan move on dengan berbagai cara nya. Namun menurut saya semua cara yang
dilakukan oleh setiap orang tersebut juga nantinya mengerucut pada satu kata
ini “jalan”. Maka saya menggunakan istilah “jalan” untuk mengeneralisasikan
semuanya.
Yang perlu kita
pahami tentang jalan ini adalah :
Jalan bermakna
jalan secara fisik yang kita temukan ketika keluar rumah. Kita akan belajar
banyak tentang jalan ini ketika kita tahu hakikatnya. Allah telah menyediakan
ribuan jalan untuk kita, berapa juta jalan yang ada di muka bumi ini?. Ya sebanyak
itu Allah membersamai masalah kita dengan kemudahan. Di setiap lorong dan gang
itu Allah selipkan kemudahan atas masalah yang sedang kita hadapi.
Singkat kata, saya
hanya ingin bilang bahwa keluar lah kamu ketika masalah itu menimpamu. Sapa lah
dunia dan seluruh kehidupan diluar sana. Allah menyelipkan kemudahan itu
disana. Bukan di dalam kamar mu, lamunan mu apalagi tangisan mu yang tak henti
itu. Bukan juga di dalam rumah atau tempat tinggalmu. Allah itu hanya ingin kau
menjaga hubungan baik dengan alam dan lingkungan disekitar mu. Makanya masalah
itu muncul. So.. tunggu apalagi, bergegas lah. Pakai pakaian terbaik mu dan
mulai lah sapa kehidupan diluar sana. Sapa lah ayah ibu mu, jika tidak maka
tetanggamu taua teman kos mu. Atau teman kampusmu, atau bapak satpam yang
menjaga kampus mu. Kepada penjual makanan yang setiap hari kau repotkan dengan nasi
bungkus atau hutang yang kau berikan karena uang kiriman belum dapat. Kepada bapak
ibu guru yang selama ini kau cueki saat kuliah berlangsung atau kau sepelekan
ia dengan kau tinggal tidur. Sapa lah kerabat karibmu yang setiap kali kau
kesana hanya membawa curhatan cengeng dan nggak jelas. Yang setiap kali jarang
kau beri hadiah atau traktiran makan. Kepada nenek atau sanak saudara yang
hanya setahun sekali kau jenguk. Atau kepada guru,teman-teman SMA mu dulu.
Yah, semua nya
berhak atas sapaanmu. Dan kemudahan itu Allah titipkan pada mereka. Sekarang,
apakah kau masih menyangkal tentang kebenaran “kemudahan” yang Allah
janjikan??????
Jika kau masih malu
mungkin bertemu dengan mereka mereka yang kau kenal (mungkin malu karena matamu
sembam akibat tetesan air mata) ya sapa lah kehidupan lainnya. Sapa lah bapak
tambal ban dipinggir jalan, bapak penjual cimol itu, atau penjual angkringan
itu. Kepada pedagang mainan, pedagang bakwan kawi atau kepada sepasang suami
istri yang asyik berfoto dipinggri jalan #saat peringatan Hari Pahlawan. Kepada
mas-mas penjual es dawet itu atau ibu-ibu pedagang kaki lima yang berjualan di
emperan jalan atau kepada simbah-simbah yang berjualan keramik dengan gerobak
dorongnya. Sapa lah mereka, tak harus dengan ucapan atau unggah ungguh mu, tapi
cukup dengan senyum hangat mu dibalik semua masalah dan beban mu.
Jika pun tidak,
maka sapa lah rumput rumput itu yang tak pernah mengeluh kepanasan dan
kehujanan. Kepada bebek yang sedang asyik berendam di sawah. Atau kepada ayam-ayam
yang berebut makan. Kepada kucing rumah yang kau beri makan setiap hari.
Ingat kawan, semua
kemudahan itu ada dijalan depan rumah kita. Keluar lah dan Cari, telusuri serta
maknai perjalanan mu itu. Allah bersama orang-orang yang mau memperbaiki
dirinya sendiri dan bertindak maksimal.
@kangharun_ on Twitter
ADA JALAN di SETIAP Jl.
#tukang siomay dan pempek (depan FMIPA UII)
#angkringan (angkringan Sagan)
#senyum hangatnya simbah bakso ojek (ngemplak-besi ke timur)
#mas penjual es dawet (lupa lokasi take picture nya) :D
#sepasang suami istri #jiwa patriotisme #peringatan Hari Pahlawan
#berkesempatan foto bareng (lokasi : depan UKDW)
#aa' penjual cilok dan batagor favorit #pertigaan pandanaran
#lagi-lagi g bisa nahan :'( #bakwan kawi @jakal km 6,5)
#keluarga besar pussy cat ummu harun
#mbok kucing ngalah :D
#senyum ramai pasar kolombo #07.30 AM
#toga mas, gayanya yg khas
#bebek sawah (at Nogosaren village - Godean)
#keringat bapak penjual keramik dengan geroak dorongnya
#maaf mbah, paparazi nekad ini. Semangat trus mbah.. :'(
#hangat susu jahe at 04.00 PM
#sayonara simbah.. sabtu depan kulo entosi ten angkringan niku wau :D
#jl. sisingamagaraja perempatan jetis. #utara SMK 2 Yk
Kapan-kapan, boleh minta anak kucingnya?
BalasHapus@_@
*Meski OOT tetap pasang wajah innocent
haha..
HapusBoleh banget. gratis malah.
#kucing remaja (tingkat kenakalan = akut)
klo vivi minta anak kucing..kapan-kapan mj boleh mnta bakwan kawinya???
BalasHapus:O
hoho..
Hapusdoyan po? (golekane engel, kudu mampir sekolah2 lagi ketemu) :P