Rindu dia



Hoaaaah…
H-10 datang juga. Hhe..

Refleksi dari bulan Ramadhan sepertinya memang momen2 ini. Nggak terasa 3 tahun (3kali) sudah mendapati H-10 dengan sesuatu yang “awesome”. Dan itu adalah pertemuan pertama ku jumpa dengan dia yang benar-benar beautiful. Masih teringat jelas ramadhan 3 tahun yang lalu dimana keputusan untuk bergabung dengan TMUA telah bulat. Siapa lagi klo bukan si ULIL ALBAB yang begitu ngangeni. Pertama kali masuk (red : status masih junior) langsung brek..brek..brek. hmm.. so sweet bener.

Itu adalah masa-masa dimana penghuni luar Jawa pulang semua. Tinggal aku, mas aziz, mas andy, rahmat Ibrahim, mas memet, mas indraji, jojo sama mas topan (oya, mas fatur lupa). Yang seangkatan waktu itu lanjar, ubaidillah, rahman, chepy sama imam.
Hmm.. kebayang sudah gimana rempongnya. Apalagi H-5 sampai hari H, beh.. yang domisili Jateng Mudik semua, mas aziz lah, mas indraji, mas andy, jojo juga balik ke cirebon,  mas ibra juga mudik ke NTT. Wauu..
Oya, yang putri dulu siapa ya.. o iya deng, trio wek wek tasik itu. masih bertahan sampe H+.
Momen yang paling tak terlupakan itu ya.. semua deh, mulai dari nyuci piringnya, makan kembulan, ambil konsumsi jam setengah 3-an (pake motor, gotong2an), dan yang paling penting adalah di sudut itu, dimana hati pun jutuh alias trisno. Hehe..
O iya, dan ini adalah kali pertama ngrasakke bodo misah. Alias shalat ied nggak bareng keluarga. Ooo.. ooo.. bentar, ini juga kali pertama masak opor tapi khusus lebaran. Beh.. mantab sudah, sore itu beli ayam emang, trus sama imam yang nyembelih dan malamnya beraksi sudah. Pagi2 itu makan nasi opor semua. Hehehe.. (boleh la ya nyombing dikit, :D)

Yah, bener2 awesome dan pertama kali nya jadi khodim yang bener2 khodim. :D

Di tahun berikutnya agak beda lagi. Kali ini  bener2 diuji lagi kami. Seluruh penghuni asrama MUDIK semua. Asrama putri habis nggak ada batang hidungnya, orang kunci asrama tak bawa. Di asrama putra tinggal SPJ sama bang obi, itu pun mereka ikut jalan2 sama mas fatur. Automatically, tinggal kami yang berdomisili di JOGJA. Aku, adin, acin, mas memet sama ega (eh iya, erni ketinggalan). Group NTT itu juga pada mudik semua, si lanjar juga sama.ya tinggal lah kami dari jogja.
Sistem ronda sudah ada jaman itu, jadi kami berlima ini buat jadwal piket (H+ lebaran) buat jaga masjid. Dan lagi2 #sepertinya sudah lali dalan omah, halah. Hehe..

Baru yang terakhir, adalah ramadhan tahun lalu yang mungkin jadi ramadhan terakhir (secara struktur formal). Di H-10 masih cukup SDM yang ada, ya walaupun itu bisa dibilang kurang juga. Tapi sudah ada duet maut yang top markotop, ya entah juga bagaimana intring2 didalamnya, hehe.. duet maut acinwati dengan isniawati, hwehehe.. *peace

Ditambah lagi seluruh personil yang… wuihh, thumb semua deh. Ini ne skuad pamungkas ULIL ALBAB. Walaupun hanya sedikit tapi hemm.. jangan salah kinerja nya. Perpaduan trio INTI yang ganteng2 (_eh), masih lengkap, utuh dan kompak mestinya. Kombinasi mana yang bisa nyaingi ALI, LANJAR, HARUN? Wkwkwk..
Trus dari inti OC, juga masih lengkap (yak karena bocah2 lokal semua, hhe). Urusan duit santai, sudah ada MJ diback-up i Lanjar. Urusan admin, hmm.. ada Nis yang selalu bisa diandalkan. Iktikaf? Wo.. jangan salah, 2 orang wati tadi siap cincing-cincing lengan pokonya. Konsumsi? Hmm.. ini ne, ada si jenius Josa Anggi Pratama (ya walaupun nggak utuh sampe akhir). Urusan ubudiah? Masih ada sesepuh mas memet kok, :D.
Dan satu lagi personil yang selalu ON, Musta’in Billah dan Mas Indraji I.W.
Masih belum cukup, master of Desain grafis? ya om Adin jagonya. Tidak ketinggalan mb Erni yang behind the scene nya, hmm…
Jangan lupakan juga junior2 (sri sama ummi K), hhe..


Banyak memang yang sudah terlewati dengan banyak kisah dan cerita yang menyertainya pula. Dan kini, untuk yang kesekian kalinya “kangen” itu tetep aja nggak bisa ditepis. Ahad, 28 Juli 2013 serasa kembali pada jiwa yang pudar (halah..) momen-momen itu, di tiap sudut nya, halayak ramainya.. hmm..
Benar-benar aku rindu pada mu.. #ULIL ALBAB


NB : mohon maaf kepada nama2 yang tersebut diatas, apabila tidak berkenan atau tidak sesuai silahkan hub. si penulis.. :-)

Tabungan Masa Depan



Akhirnya..
Jadi juga, ini ne yang namanya “Tabungan Masa Depan”
 

          Sudah setahun yang lalu ngampet punya tabungan khusus gini. Tapi setiap mau buka rekening selalu aja ke pake.
Wes to.. ra bakal di otak-atik wes. Tersegel rapi dan masih segelan. Untuk apa? Ya pokonya yang namanya menabung bukan untuk meinimbun harta tapi jaga-jaga jika di masa depan ada keperluan. Ya niatnya untuk jaga-jaga itu. Tabungan ini nggak akan digunakan dan nggak akan dipake kecuali waktunya telah tiba untuk bongkar2 tabungan. Hehehe..
              
               Bismillah pokonya, mulai sekarang paling nggak nyisihin berapa lah untuk ditabung. Ojo boros meneh dan mulai hidup prihatin. For the better future..
Ya walaupun nggak seberapa tapi yang penting sudah ada niat dan keseriusan, hehe..

#hmm, makin semangat untuk nyisihin duit, :D

(disela-sela rasa kantuk menghampiri, 11.17 WIB at my desk office)





Mantu







“mi..mi.. mantu ki opo je?” #mak glek
Dengan wajah polosnya adek ku Tanya umminya. Wkwkwk.. serius ngampet ketawa. Ya allah.. adekku satu ini, hiiiihhhh…

“hhe.. kok ngerti mantu barang ki seko sopo?”
“la kwi, aku mau delok (sambil nunjuk tv)” “mantu ki opo mi? misale, mantu nya lagi pergi. Na.. kwi maksud e opo?” Ya Allah, g berani noleh dek. Pura-pura nggak denger aja. Mulutnya ngampet guyu. Ckckckckc….

Dalam hati, mas mu ki batin “wah, nek ummi belum punya mantu, la mas mu belum gek dang ngasih kok. Nek sudah ada mesti ngerti dirimu mantu ki siapa, mertua ki siapa” hhe..

#Edisi Hang out di rumah


#jepret-jepret ah..
nggak mau lepas memang sama kucing nya.. ^^

 

Pengolahan Limbah Secara Alami



Pengolahan Limbah Secara Alami
Oleh    : Harun Abdul Aziz (Kang Har)

Sejauh yang saya rasakan hingga saat ini bahwa Teknik Lingkungan FTSP-UII memberikan kurikulum pada bidang pengolahan air limbah adalah tertuju pada “limbah domestik” saja, yakni limbah yang berasal dari rumah tangga. Untuk pengolahan limbah lingkungan spesifik seperti industri, rumah sakit atau tambang belum terlalu fokus hingga masuk detail perencanaan.

Berkaitan dengan limbah domestik, pengolahan yang dialakukan adalah pengolahan konvensional yang telah dipakai pada instansi pengolahan limbah pada umumnya. Jarang yang menggunakan “Advance Treatment” atau pengolahan tingkat lanjut. Dalam sistem pengolahan konvensional ini sering kita menjumpai konsep PALSA, (Pengolahan Air Limbah Secara Alami : red). Sejalan dengan itu, mata kuliah yang sedang saya ambil pada semester ini berkenaan dengan proses pengolahan air limbah dengan menggunakan prinsip dasar alami. PALSA, begitu kami menyebutnya.

“Secara Alami”, maksud disini adalah pengolahan non mekanis dimana proses pengolahan yang akan diterapkan pada dasarnya meng-copy dari proses alam yang telah berlangsung dengan sedikit rekayasa untuk mengoptimalkan efisiensi kerja dari sistem pengolahan itu sendiri. PALSA menjadi sebuah alternatif pengolahan yang sering dipilih mengingat harga/biaya yang relatif murah dengan perawatan dan pengoprasionalan yang cukup mudah. Seiring perkembangan zaman, PALSA ini lah yang sering kita sebut sekarang sebagai pengolahan limbah konvensional, karena konsep ini yang sering digunakan untuk alternatif pengolahan air limbah, terutama limbah domestik.
Ada banyak sistem pada PALSA ini, diantaranya dengan menggunakan sistem akuatik, sistem terrestrial dan sistem wetland. Pada dasarnya semua tipe dalam PALSA ini meng-adopsi peristiwa alam yang telah berlangsung untuk digunakan pada unit pengolahan. Misalnya saja pada sistem akuatik. Pada sistem ini teknologi yang digunakan adalah berbentuk pond (kolam) dengan kriteria desain tertentu. Konsep pond ini jelas men-duplikat sistem pada alam ini dalam dunia perairan, dimana ekosistem memiliki peran dalam mendegradasi kontaminan asing yang masuk.
Untuk sistem wetland, nilai PALSA yang diterapkan mengadopsi sistem rawa dengan segala ekosistemnya. Teknologi alam ini lah yang digunakan sebagai dasar perencanaan teknologi pengolahan air limbah. Tentu saja dengan rekayasa dan perhitungan agar efisiensi dan efektifitasnya meningkat.

Salah satu contoh dari penerapan PALSA ini adalah pengolahan yang telah dilakukan oleh IPAL Bojong Soang Bandung. Disini memang tidak semua unit pengolahan menggunakan aplikasi PALSA, namun primary treatment atau pengolahan utamanya adalah menggunakan konsep dasar PALSA.  
Sistem pengolahan air limbah di IPAL Bojongsoang terhitung konvensional. Proses-prosesnya mengutamakan proses alami, tanpa bantuan teknologi yang rumit dan tanpa bantuan bahan kimia aditif. IPAL seluas 85 hektar ini mengolah air limbah melalui dua proses utama, yaitu proses fisik dan biologi. Proses fisik memisahkan air limbah dari sampah-sampah, pasir, dan padatan lainnya sehingga proses pengolahan biologi tidak terganggu. Proses biologi mengolah air limbah sehingga parameter Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen (DO), kandungan bakteri Coli, kandungan logam berat, dll memenuhi daya dukung lingkungan badan air di mana air limbah yang sudah diolah ini akan dibuang. Kolam pengolahan biologi terdiri dari 14 kolam yang terdiri dari dua kompartemen utama, kompartemen A dan kompartemen B. Jadi, masing-masing kompartemen terdiri dari tujuh kolam yaitu, tiga kolam anaerob, dua kolam fakultatif, dan dua kolam maturasi. 
IPAL Bojongsoang memiliki kapasitas pengolahan 80.000 meter kubik air limbah perhari. Namun, pemanfaatannya masih jauh di bawah itu. Air limbah eksisting yang diolah hanya 40.000 meter kubik. Dan ini lah sekilas cuplikan IPAL bojong Soang tersebut.

Berikut cuplikan video dari IPAL Bojong Soang. Terimakasih.. 

Klik disini,
 
Support : Copyright © 2011. :: Harun A. Aziz :: - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger