Ungu


Entah ya..
kenapa aku suka warna ini. Entah, tapi ketika aku memandangnya memang so awesome. Sejuk dimata dan begitu betah ngliatnya. Tampak anggun, wibawa dan manis. Aduh.. apa ya, ah gitu lah. Anggun itu mungkin yang tepat mewakilinya.

Rindu


Semuanya berubah, dulu aku kira kau ini menyakitkan.
Dulu aku kira kau ini hanya menyisakan kepedihan saja.
Dan Dulu, aku kira kau ini si pembuat luka.

Hujan

###Ada apa dengan Hujan? hmm.. ada2 saja pokonya

Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu

Segala seperti mimpi
Kujalani hidup sendiri
Andai waktu berganti
Aku tetap tak ’kan berubah

Aku selalu bahagia
Saat hujan turun
Karna aku dapat mengenangmu
Untukku sendiri

Selalu ada cerita
Tersimpan dihatiku
Tentang kau dan hujan
Tentang cinta kita
Yang mengalir seperti air

Aku bisa tersenyum
Sepanjang hari
Karna hujan pernah menahanmu disini
Untukku

(Utopia-Hujan)
Link : http://www.youtube.com/watch?v=iepwSDIpjYw


Analisis Hidrologi


Nama  : Harun Abdul Aziz
NIM    : 10.513.074
Tugas  : Analisis Hidrologi
Dosen  : Hudori, S.T., M.T

SOAL :
Data Curah Hujan






No.
Tahun
Pos
Rata-rata
I
II
III
1
2001
127,2
88,8
58,50
91,50
2
2002
86,4
102
97
95,13
3
2003
76,8
107
82,3
88,70
4
2004
87,8
116
65,3
89,70
5
2005
82,4
53,5
104
79,97
6
2006
189,3
70
80,4
113,23
7
2007
86,2
95,5
60
80,57
8
2008
62,3
66,5
68,80
65,87
9
2009
125,1
107,3
144,8
125,73
10
2010
96
315,5
89,6
167,03
Rata-rata
101,95
112,21
85,07
99,74

Mereka


Allahu Akbar, Subhanallah,
ini lah kata yang pantas untuk Mu Ya Rabb . Tuhan ku yang benar-benar sayang aku. (Walau terkadag aku sering memalingkan-Mu.)

Engkau tahu Ya Rabb bagaimana posisi ku saat itu, dimana aku harus dihadapkan siituasi yang benar-benar menguras mental dan pikiran. Kedewasaan ku memang sedang diuji, aku paham akan hal itu. Aku bisa. Dan aku mampu. Aku tahu itu!!! Tapi bagaiman pun juga aku ini masih bocah, yang kadang rindu sosok sang Bapak, yang masih butuh naungannya.

Engkau tahu bagaimana aku Tuhan.

dan dengan segala yang Engkau ketahui, Kau kirimkan orang-orang yang peduli terhadapku. Mereka yang selalu ada saat kondisi ku nol. Mereka yang berdoa untuk ku. Dan mereka yang setia menemaniku saat kesendirian ini melanda. Mereka lah yang membuat senyum ini kembali dari tidurnya. Merekalah sang penguat hati yang sedang terpuruk. Merekalah yang menghibur, menemani dan memikat canda untuk sejenak melepas diri dari rasa duka.

Engkau memang memang tahu Tuhan.

Ada Cerita


Selasa ini agaknya berbeda dari hari-hari yang lain. Tepatnya pukul 16.00 WIB aku di telpon adek ku. “Mas Harun, ummi kecelakaan, ge kesini di deket Pamela 3..” ha? Serentak kaget ku meluap. Masih dalam suasana kuliah kala itu dan akhirnya ijin pun aku lontarkan.

Aku paham, adek ku masih bingung harus bagaimana. Dia masih belum bisa mengambil keputusan apa dalam kondisi seperti ini. Ya aku.. !!! yang penting sampai dulu di TKP, pasti gumamnya demikian. Aku paham dek..
Bapak?? Hah, kenal kah kamu orang ini? Aku pun ragu kamu masih mengenalnya. Nyatanya orang yang pertama kali kamu hubungi adalah aku. Dan dimana ia ketika kondisi ini terjadi? Bapakmu? Emm, ya aku.. (benakku ketika sedang meliuk-liuk di jalanan karena harus berburu dengan waktu)

Kurang lebih setengah 5, tiba juga di TKP.
Aku marah!!
ya aku marah.. apa-apaan, kecelakaan sudah 2 setengah jam lebih ibu ku (ummi) masih dibiarin disitu aja. aku baru dikabari lagi. Dan ngapain aj se selama itu selama itu.
Nangis? Iya, *ngampet ding.
aku tanya, “mi gimana?” jawabnya ntah ngomong apa Cuma ketawa-ketawa linglung sambil mrenges-mrenges (deg... Ya Allah apa yang terjadi ini...)
ada apa dengan mereka semua yang nonton dari tadi. *Hiih..

Ku angkat Hp, aku tlp temen yang kebetulan dia juga anak BSMI dan tanya ambulance nya (kami sering berkolaborasi se, tapi dia bagian medis. Jadi omong ku juga cplos2 aj. “Ambulance iso metu??”) ternyata harus ambil ambulance di godean dulu, baru kesini. Hadu.. lama!! Telpon JIH juga kelamaan. My Brother, salah satu anggota D’Punow, *geng ku, yang akhirnya turun tangan. Aku telpon bapaknya, (kami sudah seperti keluarga memang) dan akhirnya 10menit kemudian mobil pun datang.
*NB : oya, D’Punow... ada yang bertanya2? Hmm, tadi sudah aku beri keterngan Gengku. Ya kurang lebih gtu lah. Konco kentel nek apa2 saling merasakan bersama.

 
Support : Copyright © 2011. :: Harun A. Aziz :: - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger