Prioritas


Home sweet home

Sudah beberapa hari semenjak syndrome itu muncul. Dan apabila dikata sembuh, juga belum sepenuhnya. Rasa kehilangan itu masih ada. Dan berbagai sikap saya sekarang, adalah bentuk “kehilangan” itu. (Termasuk sekarang, #Jakal Km 13 #lantai 2 #kos-kosan #04.45 PM)
        Sadar atau tak sadar, lingkaran atmosfer seperti ini harus segera diperbaiki dan dirubah. Saya masih ingat –betul- bagaimana pesan ummi ketika keputusan pamit itu diketok. “nek misal masih dibutuhkan, dibantu semaksimal mungkin. Toh untuk dakwah nggak ada kata berhenti atau pensiun.” Hmm.. mak sreeng..
        Tapi ini bukan tentang itu atau tentang ini. Ini tentang 12 bulan. 12 bulan usia terakhir saya sebelum lulus. (haha.. *aamiin)  Cepet memang, Tapi bagaimana pun dengan 12 bulan ini harus ada sesuatu yang bisa dihasilkan. Ada sesuatu karya yang tercipta. Dan itu harus diprioritas kan semaksimal mungkin.
        Terhitung 11 hari setelah tanggal 17 maret itu, saya simpulkan kurang lebih 2 point target 12 bulan ini. Dengan kata lain tahun 2014 adalah penentu segalanya.
1.   23 Agustus 2010
Tak pernah terlupa tanggal itu. Dan itu sudah tertulis dalam papan besar agenda hidup saya, bahwa 23 Agustus 2014 gelar Sarjana itu harus ada ditangan. (its ok, itu hanya simbol dan bla..bla..bla) tapi ini juga bukan tentang itu. Ini tentang amanah dan kepercayaan ummi 2 setengahtahun yang lalu. Sepeser pun ummi tak mengeluarkan biaya untuk kuliah. Dan sekarang giliran ummi menikmati foto dengan toga emas ku. Harus. CATAT run.. “HARUS”
23 Agusutus 2010 adalah hari pertama masuk kuliah sekaligus sebagai penerima Mahasiswa Beasiswa Unggulan yang kala itu benar-benar mukjizat dan tak terbayangkan sama sekali. Pertama kali duduk dibangku kuliah merupakan hal yang luar biasa kala itu, pakai pakaian bebas, tak ada bangku ataupun meja dan formasi ruang kelas adalah tangga tribun. Masih lugu dengan muka SMA dan selanjutnya ditantang oleh dosen bahwa 23 Agustus 2014  kalian harus hengkang dari kelas ini. (hmm.. menarik) mulai saat itu lah 23 Agustus saya hitung sebagai ulang tahun dan pengurangan usia di Kampus ini. Itu... agenda pertama saat ini.
   Bulan pertama (April) sekarang saya nikmati bersama Semester 6 dan “tugas perencanaan”. Di bulan ke 6 (september) saat nya untuk KP (kerja praktek) dan sasaran tembak saya adalah pulau borneo. Satu bulan disana cukup untuk menjaring skill dan pengalaman. Kemudian lanjut ke bulan ketujuh (oktober) dengan semester 7 dan final kuliahnya. Selanjutnya KKN di bulan kesepuluh (januari) serta proposal Tugas Akhir/Skripsi tentunya. Dan akhirnya semua terselesaikan dalam 12 bulan. Ya walaupun lebih asal tidak lebih dari 23 Agusus 2014.

2.   Renovasi Rumah
     Yang kedua adalah tentang dosa dan kedzaliman saya selama ini. Sudah 3 ditambah 2,5 tahun saya hidup tak dirumah. SMA di pondok kemudian sekarang pun harus beratap asrama dengan lika liku –khas- anak asrama –putra terutama- tentu dengan konsekuensi demikian hidup sosialisasi dengan kampung halaman menjadi cukup renggang. Boro-boro itu, rumah pun tak kesentuh sama sekali. Eyang sudah cukup sepuh untuk hal ini. Setelah 2 tahun yang lalu ditinggal eyang putri dan juga bulek (adik ummi), Kami pun diboyong untuk tinggal dirumah eyang. Memang, kami sekarang meng-inang dirumah mbah dan sudah se-usia ku rumah itu dibangun. (masih ingat cerita ummi, kepala perencana pembangun rumah adalah abah sendiri). Dan bukan hal yang tidak mungkin kepala perencana “renovasi rumah” berikutnya adalah anak tertuanya sekaligus cucu tertua yangkong dan yangti1. Pernah dicurhati sama eyang tentang hak kepemilikan tanah yang akan dipindah tangankan ke Ummi dan yang dipercaya untuk mengurus hal itu adalah Harun Abdul Aziz.  #mak jleb. Memang, notaris nya sudah tak hubungi dan sedang dalam proses pengurusan. Dan aku tahu apa maksud dari curhatan itu. Eyang memang sudah sepuh dan sisa keluarganya hanya tinggal ummi dan pakdhe. Sudah barang tentu ini tentang waris itu. Hiks..
   Dan semoga dengan azam ini semoga dapat menjadi kabar gembira untuk semuanya. Naah.. ini bukan sekedar bualan omong kosong belaka. Masih tentang 12 bulan. Semoga dapat terwujud tepat pada waktunya. Untuk renovasi atau peremajaan istilah saya, kurang lebih membutuhkan dana sebesar 10 jutaan. Biaya memang akan termakan ditukang dan bahan material. Dan ada beberapa hal yang ingin saya rombak dari desain awal pembuatan rumah ini. Terutama sistem kelistrikan dan range atap. Selain itu seperti renevasi-renovasi pada umumnya cat,kusen jendela, pintu dan kaca sekalian diganti saja. Cat ulang tembok sudah pasti dan ada satu lagi yang ingin saya lakukan, Agaknya taman belakang rumah perlu dirombak ulang. Ini masih gambaran kasar saya karena belum masuk ke RAB. Namun, bukan itu esensi nya sekarang. Justru bagaimana bisa mendapatkan dana sedemikian untuk segera direalisasikan. 3 bulan pertama ini memang saya berniat bergabung dengan sebuah perusahaan konstruksi milik dosen saya. Dan memang beliau sudah kenal dekat serta dulu pernah makan malam bersama keluarganya. Semoga beliau bisa menolong entah bagaimana caranya. Kedua, pernah membaca konsep “lingkar semesta?” itu adalah teori kesuksesan yang dimulai dari lingkar diri-lingkar keluarga-lingkar sahabat&rekan-lingkar kerja dan terakhir lingkar semesta. Terkadang jalan terbaik untuk memcahkan masalah adalah pada lingkar keluarga. Dan dalam hal ini satu-satunya orang yang saya bisa minta tolongi adalah pakdhe yang ada di bogor. Apabila alternatif pertama dan kedua gagal. Maka dibulan keempat (juli) saya harus dapat pekerjaan yang cukup dan benar-benar diprioritaskan untuk hal ini. Selebihnya yang Maha Kuasa lah yang menuntunya. Bismillah..
Cukup 2 prioritas utama ini untuk 12 bulan mendatang. Tidak usah terlalu muluk-muluk, Allah selalu menyertai hambaNya yang senantiasa bersamaNya (*redaksi saya ubah dengan segudang makna didalamnya)
Saya rasa itu cukup untuk menggantikan perpisahan saya dengan si gemesi ULIL ALBAB. :D


catatan :
1 = Yangkong, yangti (panggilan kakek dan nenek, singkatan dari Eyang kakong dan Eyang Putri)

foto adalah rumah yang menjadi topik pada tulisan ini. #Tampak depan #siang hari

Jenis Gelombang pecah (ombak)




saat di pantai sering terlintas dibenak saya bagaimana glombak (ombak) ini dapat terjadi. Masih ingat juga ketika saya (sok-sok) an jawab pertanyaan kawan bagaimana ombak itu terjadi dan bla..bla..bla..

Memang, detail teorinya saya juga tidak tahu persis namun penjelasan ini gamblang ketika duduk didepan dosen kemarin. Ditempat kami ada mata kuliah bernama "Pengelolaan Pesisir dan Laut" yang sedang membahas mengenai oceanografi dan tentunya ombak juga termasuk.

Prinsipnya bahwa di dalam laut terdapat "Current and Wave" current merupakan arus laut yang disebabkan adanya perbedaan suhu, tekanan de es be lah. (pokonya berkaitan dengan itu, serta terjadi di dasar laut) Catat = proses pergerakan/arusnya.
Namun, untuk Wave adalah arus laut yang disebabkan adanya kecepatan angin, arah angin de es be (pokonya berkaitan dengan atas permukaan laut) Wave ini lah yang dinamakan arus laut/gelombang yang ketika sampai di bibir pantai akan pecah. dan kita menyebutnya "Ombak"

Gelombang pecah dapat dibedakan  menjadi empat tipe berikut ini.
1.     Spilling
Spilling biasanya terjadi apabila gelombang dengan kemiringan kecil menuju ke pantai yang datar (kemiringan kecil). Gelombang mulai pecah pada jarak yang cukup jauh dari pantai dan pecahnya terjadi berangsur-angsur. Buih terjadi pada puncak gelombang selama mengalami pecah dan meninggalkan suatu lapis tipis buih pada jarak yang cukup panjang.





2.     Plunging
Apabila kemiringan gelombang dan dasar bertambah , gelombang akan pecah dan puncak gelombang akan memutar dengan massa air pada puncak gelombang akan terjun ke depan. Energi gelombang pecah dihancurkan dalam turbulensi, sebagian kecil dipantulkan pantai ke laut, dan tidak banyak gelombang baru terjadi pada air yang lebih dangkal.



 3.     Surging
Surging terjadi pada pantai dengan kemiringan yang sangat besar seperti yang terjadi pada pantai berkarang. Daerah gelombang pecah sangat sempit, dan sebagian besar energi dipantulkan kembali ke laut dalam. Gelombang pecah tipe surging ini mirip dengan plunging, tetapi sebelum puncaknya terjun, dasar gelombang sudah pecah.




 4.     Collapsing
Sama dengan plunging, kecuali pada puncak yang menggulung, muka gelombang jatuh. Gelombang ini terjadi pada pantai dengan kemiringan yang agak curam dan dibawah kondisi angin yang sedang.

Detail perbedaannya

Tanya Kenapa

SATU pertanyaan deh,
Mengapa ketika mendengar kata "Nikah" langsung jawabnya paling keras. atau ketika didoakan semoga lancar jodohnya , jawaban aamiin terkeras dan lantang. atau ketika kata "Nikah" ini selalu menjadi tranding topik dimana pun. Apakah hidup ini hanya untuk "Menikah saja?" seolah meniadakan aspek hidup lainnya. atau "Menikah" itu akhir dari tujuan hidup?


Sedangkan ketika 2 insan disatukan dalam ikatan pernikahan, belum tentu itu adalah jodohnya.
sedangkan yang lain, bahwa "Nikah" itu bukan parameter "jodoh" yang Allah janjikan itu.


Ada yang mau berpendapat? bisa share link dengan blog ini, atau dikirim via Facebook saya. atau e mail : harun_enviro@yahoo.com

~Jazakumullah~

Alumni




Melekat pada diri ku kata itu sekarang :( Hiks..
Apa ya.. something missing or different aja. G enak dengernya tu. Kalau istilah senior ku dulu di SMA, masih ada syndrome yang belum ilang-ilang. Semacam kumpulan residu lemak yang masih nempel dan susah hilangnya. “Its ok, Masjid ini milik ku kok. Aku iri klo ada yang lain dan bla..bla..bla..” #tengok selengkapnya disini

Perlu dipahami juga, lambat laun sebenarnya kata itu pasti akan melekat pada semua orang yang bersingunggan dengannya. Hanya saja, saat ini masih ada penyangkalan dalam hati mengenai itu. Sebut saja malam ini :
“sekarang pukul 20.01 waktu yang ditunjuk di laptop ku. Harinya adalah hari Jumat, spot tempat aku duduk adalah di ruang sekretariat MUA. You know kan apa artinya ini?? Seluruh pengurus TMUA rapat seperti rutnitas biasa. Namun ada yang tak biasa pada malam ini. Tinggal tersisa sebatang orang di ruangan ini. Ngetik g jelas, Cuma bisa ngintip dari kejauhan ‘teman-teman ku sedang menuju ruang rapat’. Hiks.. :-(

Se-Berapa lama sih aku harus bertahan di Asrama? Cepat atau lambat kehadiran ku juga hanya akan menjadi sosok yang tak berguna. Haloo.. playback...
“g masalah sih, orang2 itu mendeklarkan diri, dengan bangga pula ‘aku alumni lho..’ but not me. Bukan tentang ku. Point itu!!!”
“Lalu, wah belum kepikiran mau pindah-pindah packing dsb. Sejak awal memang g mikir kesitu, lagipula ini masjid ku, asrma ku.” (bergumam)
“Next, acara pamit-pamitan. Hmm.. ngapain sih pake acara gtuan. Alergi eh.. orang rumah juga Cuma situ. Dan apakah hanya untuk melegalkan kata “alumni” itu tadi?” #heerrrrrr...
“The last one, loh sementara ini transfer data dong kesemuanya. G tega langsung cul begitu aja. Setidaknya kan ada ketersambungan informasi, ya wa bil khusus semua yang ku punya tentang TMUA ini.”
(lagi2 bergumam)

Ya ok lah, mengutip dari saudari yang sebelumnya mungkin juga merasakan hal yang sama atas apa yang saya rasakan, ia berkata demikian, “yowes kang, mau kapan pun ttp kembali lagi bahwa emg gk slamny akan dstu trz.. Dn saat2 sprti ini jg pasti akan datang”
“akhirnya.. b’doa, smoga ini yang terbaik.. #looh malah curhat, :D”

Ok, aku paham kata2 itu. Dan jika tidak demikian mungkin TMUA tak akan maju-maju. Ya dengan ketidak hadirannya seorang Harun Abdul Aziz semoga menjadi tolak/ batu loncat yang pesat. Semua harus mandiri pada seluruh kemampuan dan keikhlasan masing-masing.

Salam hangat untuk semua, Next Generation of TMUA

Kenikmatan Tiada Tara



Take photo with anak2 manis yang puaandaii berenang
      Melirik tulisan saya sebelumnya tentang “Jalan”, ada hal menarik lainnya yang ingin saya share. Bagi yang telah membaca catatan ini, saya wajibkan untuk do more and take action segera. Nggak usah pake alasan ini itu, langsung dikerjakan deh. Karena, menurut saya sangat rugi apabila kita yang telah diberi kesempatan hidup didunia ini tapi tidak menikmati satu kenikmatan yang satu ini. Beliave me..

Cekidot aj klo begitu :

Orang... kebanyakan sibuk pada aktifitas dan kegiatan masing-masing. Dan saya yakin bahwa pasti akan sampai padanya suatu titik jenuh dan penat dalam rutinitasnya. Semua orang pasti akan mengalami hal tersebut. Iya apa iya? Kemudian, untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa jenuh tersebut orang memliki gaya dan cara masing-masing. Ada yang refreshing ke daerah pegunungan, pantai, ya kepada semua yang berbau-bau alam. Atau pergi jalan-jalan entah kemana, makan, nongkrong dsb. Ok, semua memiliki gaya masing-masing. Namun, saya memiliki alternatif lain untuk hal ini.
Apa itu? “Berenang”...
Yes, it’s simple. Tapi bagi saya dan beberapa orang yang paham akan hal ini pasti bisa merasakan kejutan dan ke-luarbiasa-an aktifitas yang satu ini. Dengan berenang seluruh anggota tubuh kita bergerak, berkoordinasi satu sama lain membentuk irama gerakan sehingga dapat melayang di air. Mulai dari otot di tangan, kaki, perut dan anggota tubuh mana lagi yang tak bergerak pada saat berenang. Selain itu, seluruh tubuh kita akan menyatu dengan air, mulai dari atas hingga ujung kaki bersentuhan dengan air. Dan bagi saya air itu Source of life, air itu keberkahan dari Tuhan yang sangat luar biasa. Maka dari itu mengapa aturan pertama dalam Islam adalah mengenai Thoharah dan air. Ya karena air ini membawa kehidupan baru. Hal ini juga mengapa Mandi pun juga diatur dalam islam. Setelah tubuh kotor dengan haidh, berhubungan intim atau pun nifas dan wiladah bagi ibu melahirkan diwajibkan lah mandi dengan air. Tidak lain untuk memperbarui kehidupannya. CATAT itu.. –memperbaharui kehidupan-

Gimana, Seru... iya kan? (saya tanya kepada yang bisa berenang lho..) haha.. 

          Baik, kita belum cerita tentang yang lain lho, baru sebatas manfaat renang doang. Sekali lagi, bagi yang tahu tentang aktifitas ini pasti paham apa yang saya tulis (mau ngomong “yg bisa renang” g tega. Haha.. :p )
Coba sekarang merem dan bayangkan apa yang saya tulis n feel it.!!!

“ketika tubuhmu menyatu dengan air, maka akan kau merasakan ketenangan dan kestabilan jiwa yang melebihi kondisi apa pun. Ketenangan itu akan berwujud pada sebuah titik fresh yang mengalir dari otak,mata,leher,badan hingga kaki. Kemudian, ketika seluruh tubuh mengayun sehingga kau dapat melayang didalam air maka kau akan merasakan puncak dari rehabilitasi strees yang selama ini mungkin sulit untuk dihilangkan. Air akan membawa mu pada proses penyembuhan seluruh luka, baik berupa jasad maupun batiniyah, secara jasad tubuh mu akan segar dan fresh, secara batiniyah kau akan merasakan kestabilan jiwa yang prima. Setelah proses penyembuhan ini, air akan meremajakan seluruh dinding sel maupun dinding batin yang mungkin selama ini rusak akibat rutinitas yang padat dan melelahkan. Setelah melalui proses peremajaan kau pun akan muncul dipermukaan untuk mengambil nafas. Dan pada saat itu ruh dari Tuhan (oksigen) akan merasuk ketubuh mu dan bersirkulasi secara otomatis dan teratur. Kerja jantung paru-paru akan terlatih untuk berirama dan membentuk alunan yang cantik.”

Dan ketika proses ini terus dilakukan saat berenang bukan tidak mungkin kehidupan baru akan lahir dan siap menantang ganasnya dunia. Subhanallah sekali kan?


          Ini lah yang sebenarnya ingin disampaikan oleh Nabi kita dengan memberikan anjuran berenang sejak dini. "Ajarilah putra-putramu  memanah, dan berenang." (HR. Ath-Thawawi). Sangat rugi apabila orang tua sekarang tidak menanamkan pendidikan ini kepada anak-anaknya. Bagi saya, ini adalah rahasia kenikmatan yang luar biasa, tiada tara  dari Allah SWT melalui makhluknya, yaitu AIR. Dan tentu, kita pasti akan lebih merasa bersyukur dengan oksigen GRATIS yang Allah sediakan untuk kita 24 jam non stop.
          Maka masih kah belum mau untuk mencoba nikmat yang satu ini? Wa bil khusus yang belum bisa berenang. Haha.. ok tak apa jika kamu belum bisa berenang. Namun itu bukan alasan untuk mendustakan nikmat yang Allah berikan untuk kita. Trust me, Water is Our Source of Life. Dicoba dulu, belajar dan segera praktekkan.
          Catatan terakhir : orang yang tak bisa berenang adalah orang yang panik ketika masuk ke dalam air. So, singkat kata “berenang hanya lah masalah panik atau tidak nya ia di dalam air” serta “percaya atau tidaknya ia dengan air”, Maka mulai detik ini “Bersahabatlah dengan Air..”
itu...
#gaya Mario Teguh


Sedikit buka-buka folder image di laptop saya :
Awas Hudzaifah mau meluncur.. (cihuyyy...)
#minggu pagi

Begini ne.. resikonya jadi kakak.
#weekand #ya sebulan 2-3 kali lah.. :-D
NB : sebenarnya masih banyak lagi, tapi tuuuuu***ttt... (sensor) bukan konsumsi publik, hehe
         
 
Support : Copyright © 2011. :: Harun A. Aziz :: - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger