Home » » SIAP

SIAP


SIAP

Dari judulnya siapa yang tau arah tulisan ini mau dibawa kemana? (eh, armada lewat..) atau ada yang bisa nebak?(acung tangan…)
itu sebenarnya pertanyaan kok, jadi yang bener : “SIAP?”



Siap untuk nikah?
Siap , calonnya sudah ada n manteb(bek) *pke Qolqolah?
Siap kena pukul orang tua , klo semisal tidak dijinkan?
Siap kuliahnya terbengkalai?
Siap mencarikan kehidupan untuk jiwa manusia selain diri kita?
Siap ngurusi bahtera rumah tangga yang baru?
dan Siap jadi omongan orang banyak karena udah nikah??

Hhe, ngeri ya.. (tumben tulisan ku agak berbobot gini) hahaha.. lagi ngeeh pa ya??
tapi sebulan ini tema tulisan-nya ga jauh-jauh dari ini kok, (wkkwkwk, ketok nek atine lagi nyimpen sesuatu.,,. Haha..)
#yoben tho. tak dokumentasikan momen gini lewat tulisan kok.

Emm, kmbali ke topic..
Sudah siapkah?? Hayo, siapa yang berani jawab?


1.      yang jawab SIIIAAAPP…
*plok-plok 3x..
salut deh ama mas atau mbak nya.
Jarang, ups, langka ding, yang berani jawab gitu n dibuktikan tenan. Bukan asal bicara aja lho (bukan Toni = Waton Muni>>versi jawa)
Klo sudah begini sepertinya ga perlu dikomentari bnyak2,  karena orang-orang ini termasuk tipe orang top markotop. Ya sedikit lebih unggul dari yang lagi nulis ini, hhe,,
jadi tidak terlalu banyak komentar.

Disegerakan saja. Terserah deh, lu mau ngapain aja. Lirik sana sini monggo.. (karena itu hak mu). Mau ngapelin kerumah si doi juga monggo, (itu bagian ta’aruf mu). Mau telpon2 an, sms mesra2 an ya monggo2 aja (itu bagian menumbuhkan buih2 cintamu,). Mau tuker2 an kado/hadiah jga monggo (itu bukti fisik rasa sayang mu). Mau gebuki cowok lain karena deketi si doi, emm,, juga monggo (itu awal cemburumu), hhe..
asal semua itu pada porsinya dan tidak berlebihan. Karena apa pun yang berlebihan itu tetap saja tidak baik =termasuk cinta dan kasih sayang

artinya bahwa lu emang udah bener2 siap, berorientasi ke bahtera rumah tangga, bukan untuk main-main (yaa.. setidaknya masa tunggu smpai pada ucap janji suci hitungan hari lah,maksimal bulan deh).
Nah, klo pertanyaannya nunggu smpai bertahun2 gmn? Nunggu lulus misalnya. Hmmm… itu mah booking namanya. Blum siap berarti.. (sono2, lu bukan golongan orang sini. Part ini hanya khusus untuk mereka yang benar2 SIAP *kmplit lho, CAPS LOCK,Bold,Underline, Italic lagi.
#hush. .hush, part ini tidak menerima orang2 kyak gitu.
klo hati mu masih ababil gitu, masuk part dibawah ini ni aj.. tapi ntar ada konsekuensi dan ada batasan-batasannya. Coba kita tengok yok…

2.      BELUM SIAP
Bukan berarti orang2 ini lebih jelek dari yang udah siap lho.. bnyak faktor dan penyebab yang menjadikan orang memang belum siap untuk serius naik ke pelaminan. Tapi yang jelas ketika dilontarkan pertanyaan kayak judulnya tadi, “Siap?” “emmm, belum e..” maka lu otomatis kena banyak aturan, pengikat, dan pembatas setiap gerak dan langkah.

klo ngaku belum siap untuk ijab,  jangan coba-coba lirik sana lirik sini. Iseng-iseng deketi, PDKT. Ngincar si A, si B dan si yang lain-lain.  Kenapa? Karena lu bakal ga tahan godaannya. Halus lho, tipis antara anugrah dan musibah, kebaikan dan menjerumuskan. Dikira ini cinta anugrah, tapi itu musibah. Dikira semua yang dilakukan adalah kebaikan, e ternyata menjerumuskan. Ya tipe godaannya seperti itu lah. Halus,tak terlihat, licin dan tak terbayangkan sama sekali. 11-12 gitu..

“Karena lu belum siap..”
Ya otomatis masa tunggu ato jarak sampai naik ke pelaminan hitungan tahun deh. Dan selama itu, setan tu berkeliaran dimana-mana. Yakin, sehebat-hebat lu menjaga hati pasti takluk juga kok. Walaupun title mu adalah ustadz, ustadzah sekalipun.

Ilustrasinya adalah gini,
Kebanyakan orang belum menyatakan “SIAP” karena :
·         Umur
·         Masih sekolah/kuliah
·         Orang tua
·         Belum kerja
·         ………dll
Belum siap kenapa? Karena usia masih 20 tahun-an, kok kyaknya masih kecil, anak ingusan.hmm…  Karena masih kuliah juga, ntar aja deh nunggu lulus. Kenapa? Karena orang tua mintanya klo udah lulus, atau orang tua ga mau colonnya si-dia. Aduh, aku ne belum punya penghasilan, makan aja masih nadah orang tua kok. Mau tak kasih makan apa bojo ku suk?? Dan seantero alasan lain. *haaiiih, pandai juga ya nyari2  alasan.

Tapi dilain sisi, kita ne manusia lho.. wajar lah muncul ketertarikan gtu. Dan siapa jug sih yang betah tanpa ada kehadiran lawan jenis. Hampa rasanya. Ya walaupun itu hnya sebatas teman. Nah, dengan berbagai alasan diatas kebanyakan orang nyoba-nyoba melakukan berbagai dalih untuk bisa melakukan pendeketan (PDKT lah). Tapi pada dirinya belum menyatakan kesiapan untuk menuju pelaminan. *contoh : yang lagi nulis ini… haha
Al hasil, apa yang didapat? Ya berbagai kegiatan sia-sia itu.

So, kesimpulannya adalah “jangan coba-coba lirik2 sebelum benar2 siap”
atau dengan bahasa lain, “Carilah jodohmu ketika kamu sudah Siap” (boleh dijadikan status kok, hhe…) klo belum, ya berarti g usah nyari jodoh. La nek pgn?maksudnya, sepi mosok ga ada kehadiran lawan jenis sama sekali. *ada yang bantu jawab ini??
“cari aja kesibukan lain.” Tapi nek ditengah-tengah kesibukan itu muncul ketertarikan gitu pie? “y udah, pilihannya hanya 2, udah Siap atau belum? Nek siap ya hajar aja si dianya. Tapi nek urung palingkan wajahmu”. Aduh, susah e, tiap hari hampir ketemu kok. N tiap liat wajahnya ki ga tau jadi greeng.. salah tingkah pula. “haaih, ne anak bebel tenan. Udah, cari aj jawabannya sendiri, karena mau dijawab gmn pun juga mesti ada lagi persangkalannya. Tiap orang menentukan sendiri dirinya dan masa depannya. Sekarang teragantung masa depan yang bagaimana yang diinginkan. *titik

Eh, bentar2.. kalo pilihannya 2 antara siap dan belum siap. Kira2 ada ga ditengah-tengah antara siap dan belum siap? Sebenarnya ki siap, clon sudah ada, keinginan sudah ada dan serius bener, bukan untuk main2. Cuma blum boleh sama orang tua klo belum lulus.
“eh, ngeyel tenan ki bocah. Tetep aja itu namanya “Belum Siap”. Wes tho, orang yang sudah siap itu dia juga siap untuk dihajar orang tua klo semisal tidak dijinkan. Karena ia yakin pada apa yang diyakini bahwa keputusan itu untuk menyelamatkan hidupnya dan masa depannya. Dia siap juga kena omelan orang karena mungkin bagi sebaigan orang itu adala hal aneh (“Nikah Muda”) ga ada yang namanya tempat diantara 2 tempat.”

Hmm, la trus gmn..? mau diapakan si calon tadi. Nek ga gek dang ntar kdluan orang lho..
“hih, *angkat kursi, posisi siap dilempar..”
“rumus nya yo le.. Siap=akad, Belum Siap=rasah plirak-plirik”
“salah mu sendiri, belum siap kok wes coba-coba main mata. Ya itu akibat e. terlanjur cinta kan.. (eh, bang “Ungu” lewat)”

Inget ya..
Siap=akad
belum siap=jangan coba2 lirik-lirik

Sekian, to be continue…

(Episode 01)
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. :: Harun A. Aziz :: - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger