Home » » Tanda Tangan Ribet Tidak Menentukan Kesuksesan Seseoarang

Tanda Tangan Ribet Tidak Menentukan Kesuksesan Seseoarang


Terilhami dari sebuah posting seoarang teman yang jeli melihat keadaan. Ia hanya melihat tanda tangan seoarang DirUt (Direktur Utama) Pertamina di sebuah SPBU. Tanda tangannya sederhana n so simple. Bisa cek sendiri deh, itu yang berada persis dibawah tulisan DIRUT PERTAMINA. Itulah yang mendorong ia menulis begini “Intinya, tanda tangan ribet tidak menentukan kesuksesan seseoarang”. Ho ho ho.. i like that.

Note ini untuk mengomentari hal tersebut. Komentar yang ada dikepalaku ketika melihat posting tersebut. Yang nyantol di otakku saat itu adalah prinsip atau kaidah otak kanan dan otak kiri. Kalau disuruh berkomentar, dasar yang tak pake adalah itu. Pengen tau gmnkomentarnya? Ikuti deh beberapa kalimat dibawah ini.

Sudah  pada tahu kan soal otak kanan dan otak kiri ini?

Menurut para ahli bahwa otak ini terbagi atas 2 bagian (terlepas ada yang berpendapat lain). Otak kanan dan otak kiri. Otak kiri ialah belahan sisi dari manusia yang menstimulasi hal hal yang bersifat logika, angka, efisiensi, displin waktu, perfekisme dan hal hal yang bersifat pasti. Sedangkan otak kanan ialah belahan sisi dari manusia yang menstimulasi hal hal yang bersifat abstrak, seni, gambar, musik, warna, kebebasan, dan hal hal yang dapat dirasakan panca indera secara lansung.

Sejak lahir setiap manusia memiliki kecenderungan pada salah satu tipe otak tersebut. Hal yang mempengaruhinya banyak sekali, mulai dari gen keturunan, lingkungan sekitar, kebiasaan dan lain sebagainya. Kecenderungan pemakaiantipe otak ini akan memperngaruhi gaya hidup dan pola hidup seseorang.


Kecenderungan pengguna otak kiri ;
Kebanyakan yang cenderung pada otak kiri ialah orang orang yang suka pada hitungan, logikanya kuat, melihat sesuatu dengan yang pasti dan dapat di buktikan secara rasional. Dalam bidang akademik ia unggul diatas rata-rata, tapi ketika bidang seni atau olahraga agak lemah. Tipe orang nya perfeksionis. Semua hal yang ia kerjakan harus mendekati sempurna. Kecacatan adalah musuh baginya. Hidupnya lebih teratur, struktural dan linear. Mulai dari A hingga Z urut sesuai urutan dan jadwalnya. Step by step ia lalui sesuai jalurnya. Hidupnya juga displin dan sangat menghargai waktu. Mulai bangun tidur sampai tidur lagi ia jalani sesuai jam dan waktunya.

Berbeda lagi dengan pengguna otak kanan.
Ia lebih cenderung bebas dan ekspresif. Tidak ada yang mengekangnya dan tidak terikat. Cenderung lebih gila (gila dalam pemahaman saya lho..). Tipe ini adalah kebalikan dari tipe pengguna otak kiri. Dimana kehidupannya cenderung kurang teratur. Pola pikirnya bebas, tidak linier dan struktural. Tidak mengenal sesuatu yang urut, langsung  hajar dan terobos.Tidaksukasesuatu yang ribetdansusah. Simple, praktisdantidakmau repot. Itubeberapacirinya.

Nah sekarang, apa hubungannya otak kiri dan otak kanan dengan tanda tangan? Kebanyakan mereka yang cenderung pada otak kiri, model tanda tangannya adalah ribet, kompleks dan aneh-aneh. Ditambah ini itu lah, panjang lagi. Butuh waktu banyak hanya untuk nulis sebuah tanda tangan. Bahkan kadang ada hiasan bintang, bunga, lope lope, Beh.. ribet banget dah. (tapi tetap lho, statemen saya ini mengacu pada kaidah umum, bahwa hal demikian bersifat relatif dan tidak pasti).

Pengguna otak kanan senang pada hal-hal praktis dan simple. Oleh karenanya, urusan tanda tangan pun juga demikian, ga suka teralalu ribet. Kebanyakan simple, praktis dan cepat. Perbandingannya bisa teman2 bayangin antara seorang ilmuan dengan pengusaha. Kebanyakan mereka yang menjadi ilmuan adalah tipe pengguna otak kiri sedangkan pengusaha kebanyakan adalah mereka yang memiliki tipe otak kanan. Untuk urusan tanda tangan bisa dicek deh, gmn model tanda tangannya seorang ilmuan dan seorang pengusaha. (sekali lagi, bahwa hal ini sangat relative dan tidak menentu, hanya mengambil dari pengalaman rata rata). Rata-rata ilmuan atau peneliti beribet untuk urusan tanda tangan. berbeda dengan pengusaha yang cukup 2 detik untuk tanda tangan. Atau bisa temen2 cek pada buku absensi, liat orang orang yang tanda tangannya panjang, kompleks dan ribet cenderung orang2 seperti ciri tipe otak kiri. Sedangkan tanda tangan yang simple dan mudah cenderung ia memiliki ide gila tapi bagus.

Untuk ukuran sukses atau tidak, kebanyakan orang yang menemaptkan dirinya pada kuadran kanan adalah yang mampu bertahan dan mampu memetik kesuksesan lebih cepat disbanding mereka yang hanya puas pada kuadran kiri. Kuadran kanan kebanyakan diisi oleh para pengusaha, investor dan pembisnis kelas atas. Mereka yang memiliki kegilaan dalam berbisnis dan tidak menggunakan rumus pasti. Intuisi dan nekatlah yang mereka gunakan. Kuadran kiri diisi oleh mereka yang bermain aman aman saja. Menjadi pegawai dengan gaji yang pasti, tidak banyak resiko dan bermain secara linear tanpa ada pertaruhan resiko dan lika liku.

Kesimpulannya apa? Bahwa benar, tanda tangan ribet itu tidak menentukan kesuksesan sesorang. Saya termasuk orang yang mendukung pada teori ini, bahwa kesuksesan memang lebih dekat untuk diraih pada kuadran kanan. Dimana ia bebas berkreasi, tidak terbatas dan jeli melihat peluang untuk inovatif dan kreatif.  Berfikir simple, tidak beribet dan tidak mempersulit diri sendiri.

Dilihat dari tanda tangannya, agaknya DirUt Pertamina ini memiliki kecenderungan di kuadran kanan.Tanda tangannya simple, praktis dan mudah. I like that..

Terakhir, saya ingin mengajak untuk dapat beralaku demikian. Bukan saya menjelek jelekkan tipe otak kiri. Kalau boleh jujur, saya juga cenderung menggunakan otak kiri. Namun akhir akhir ini mencoba melihat dari sisi yang berbeda. Pola pikir yang lain dari kebiasaan umum. Bebas berpikir dan berekspresi. Bagi yang suka hitung hitungan, mulailah melihat hidup ini dari belahan mata yang lain. Hidup itu tidak memiliki rumus pasti, selalu berubah ubah dan tidak dapat dihitung secara pasti. Oleh sebab itu, mari kita bijaksana dalam memandang hidup. Kuadran kanan dan kiri kita pakai untuk memahami dan memandang hidup.

Sekian…

NB : Note ini murni opini dan gagasan saja. Ketika bertanya refrensinya mana dan dikutip dari sumber mana, mohon maaf kami belum sempat mencantumkannya. Note ini bersumber dari pemahaman kami, buku-buku yang pernah kami baca, realita yang terjadi dan pengalaman hidup samapai saat ini.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. :: Harun A. Aziz :: - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger