Mengukir
Prestasi Dihadapan Ilahi
Oleh : Harun Abdul Aziz
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا
وَرَسُوْلِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى ا للهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا
بَعْدُ؛
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٍ.
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ:
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ.
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٍ.
فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ:
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ.
Jamaah fiddin rahimakumullah ...
Tiada kata
yang pantas kita ucapkan selain lafadz-lafadz pujian kehadirat Allah SWT yang
telah menganugrahkan kepada seluruh umat manusia dan makhluk-makhlukNya dengan
nikmat yang tiada tara bandingnya. Dia lah yang menciptakan alam semesta dan
segala isinya, menurunkan air dan menghidupkan dengannya bumi yang telah mati. Lautan
samudra, jajaran gunung dan daratan terhampar luas untuk kemakmuran seluruh
makhluk. Menumbuhkan tanaman dan biji-bijian dengan beraneka ragam. Dia lah
yang mengatur pergantian siang dan malam, matahari dan bulan beredar dalam
perhitungan yang cermat. Namun, fabiayyi
ȃlȃi rabbikumaȃ tukadzdzibȃn? karunia Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?
Surah Al-rahman berkata. Begitu luas nikmat Allah bahkan tak dapat kita hitung
akan tetapi mengapaa masih juga kita mendustakannya. Padahal apabila kita
mensyukurinya Allah Swt akan membalasnya dan itu adalah sesuatu yang pasti. La in syakartum la azȋdannakum, wa la in
kafartum inna ‘adzabȋ lasyadȋd , “Jika kamu bersyukur atas nikmat ku, pasti
aku tambah untukmu, jika kamu berlaku ingkar sesungguhnya adzab-Ku sangat
pedih.”
Selanjutnya, dari atas mimbar
Jum’ah ini, saya wasiatkan kepada diri saya berikut jama’ah sekalian, Marilah, dari sisa-sisa
waktu yang Allah berikan ini, kita gunakan untuk selalu mening-katkan ketaqwaan
kita kepada Allah, yaitu dengan selalu memperhatikan syariat Allah, kita
aplikasikan dalam setiap derap langkah hidup kita hingga akhir hayat. Baik
berhubungan dengan hal-hal yang wajib, sunnah, haram, makruh, maupun yang
mubah. Karena, dengan ukuran inilah prestasi seorang manusia dinilai dihadapan
Allah. Suatu ketika Umar Ibnul Khaththab bertanya kepada Ubay bin Ka’ab tentang
gambaran taqwa itu. Lalu ia menjawab dengan nada bertanya: “Bagaimana jika engkau melewati jalan yang penuh onak dan duri?”
Jawab Umar. “Tentu aku bersiap-siap dan
hati-hati” Itulah taqwa, kata Ubay bin Ka’ab
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah..
Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’an surat Al-hujurat
[49] : 13, artinya:
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.”
Disebutkan
dalam ayat ini bahwa kedudukan manusia dihadapan Allah adalah sama, tidak ada
perbedaan. Adapun yang membedakan di antara mereka adalah dalam urusan diin
(agama), yaitu seberapa ketaatan mereka kepada Allah dan RasulNya. Inilah sebuah prestasi agung yang Allah berikan
kepada manusia untuk bisa mencapai tingkat ketaqwaan yang paling tinggi.
Al-Hafifzh Ibnu Katsir menambahkan: “Mereka berbeda di sisi Allah adalah karena taqwanya, bukan karena jumlahnya”
Al-Hafifzh Ibnu Katsir menambahkan: “Mereka berbeda di sisi Allah adalah karena taqwanya, bukan karena jumlahnya”
Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
لَيْسَ لأَحَدٍ عَلَى أَحَدٍ فَضْلٌ
إِلاَّ بِالدِّيْنِ أَوْ عَمَلٍ صَالِحٍ. (رواه البيهقي).
“Tidaklah seseorang mempunyai keutamaan atas orang lain,
kecuali karena diinnya atau amal shalih.”
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah ...
Kataqwaan
inilah yang menjadi indikasi dan parameter prestasi seseorang dihadapan Allah
Swt. Bagaimana manusia mampu berkarya, mampu bersaing dan berlomba-lomba dalam
kebaikan serta taat menjalankan perintah Allah sekaligus menjauhi larangannya.
Mereka berkarya dan berkompetisi di muka bumi yang memang Allah sediakan untuk
mengukir prestasi didalamnya. Bahan dan alat untuk mendukung prestasi tersebut
juga Allah sediakan dengan diciptakan alam ini agar bisa dikembangkan untuk
kemaslahatan bersama.
Allah
ciptakan manusia secara sosial juga untuk mengetahui seberapa jauh manusia
dapat berinteraksi satu sama lain dan membangun kesatuan umat yang utuh. Allah
memberikan ujian berupa kesulitan, kekurangan harta dan jiwa, kemiskinan,
kelaparan juga untuk menguji seberapa
jauh tingkat prestasi yang ia miliki dengan mengukur ketabahan, keikhlasan dan
keridhoan kepada Allah Swt.
“dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” Q.S
Al-baqarah [2] : 155
Semua Allah
ciptakan dan mengaturnya sedetail mugkin untuk melihat manusia-manusia pilihan
mana yang mampu lolos untuk mendapatkan prestasi disisi Allah Swt. Tinggal kita
saja yang harus memilih, ingin berprestasi atau menjadi orang yang biasa-biasa
saja. Lantas, Prestasi manakah yang akan kita ukir?
Prestasi barrun, taqiyyun, karimun (baik, taqwa, mulia!) Ataukah prestasi
fajirun, syaqiyun, Dzalilun (ahli maksiat, celaka, hina)? Itu
semuanya bergantung pada diri kita masing-masing.
Ma’asyiral muslimin, jama’ah Jum’ah
rahimakumullah ..
·
Sudah berapa umur kita yang
berlalu begitu saja ..
·
Sudah berapa amal ketaatan yang telah kita
kumpulkan sebagai investasi di sisi Allah ..
·
Sudah berapa pula, amal maksiat
yang telah kita lakukan yang menyebabkan kita (nantinya) terseret kedalam
Neraka ..
Untuk itu,
marilah segera bertobat untuk menghapuskan segala kesalahan dan dosa kemudian
segera kita “ukir” prestasi gemilang di sisi Allah dengan balasan yang begitu luar biasa
di dalam surga-surga Allah Swt. Semoga kita termasuk orang-orang di dilamnya.
Renungkanlah syair seorang tabi’in
Abdullah Ibnul Mubarak:
رَأَيْتُ
الذُّنُوْبَ تُمِيْتُ الْقُلُوْبَ وَيُوْرِثُكَ الذُّلَ اِدْمَانُهَا، وَتَرْكُ
الذُّنُوْبِ حَيَاةُ الْقُلُوْبِ وَخَيْرٌ لِنَفْسِكَ عِصْيَانُهَا.
“Aku lihat perbuatan dosa itu mematikan hati, membiasakannya akan
mendatangkan kehinaan. Sedang meninggalkan dosa itu menghidupkan hati, dan baik
bagi diri(mu) bila meninggalkannya”
Tak seorang pun di antara kita yang
bercita-cita untuk mendekam dalam penjara. Apalagi penjara Allah yang berupa
siksa api Neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan bebatuan. Tetapi semua
itu terpulang kepada kita masing-masing. Kalau kita tidak mempedulikan syari’at
Allah, tidak mustahil kita akan mendekam di dalamnya. Na’udzu billah. Itulah ujian
Allah kepada kita, sebagaimana sabda Rasul SAW.
حُفَّتِ
الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ.
“(Jalan) menuju Jannah itu penuh dengan sesuatu yang tidak disukai
manusia, dan (jalan) Neraka itu dilingkupi sesuatu yang disukai oleh syahwat”
Semoga Allah mengumpulkan kita
dalam umatNya yang senantiasa haus
akan ridho serta maghfirahnya dan terjauhkan dari
ketergelinciran ke dalam jurang kemaksiatan. Amin
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ
قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Ma’asyiral muslimin,
Pada khutbah kedua ini saya mewasiatkan
kembali kepada diri saya sendiri dan juga jamaah sekalian untuk senantiasa
meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt sebagai suatu ketaatan kita kepada Sang
Khaliq. Ketaqwaan inilah yang menjadikan kita unggul di hadapan Allah Swt, serta
menjadikan manusia memiliki integritas yang tinggi sebagai seorang makhluk .
Bukanlah suatu kemaksiatan yang kita
junjung dankita biasakan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak tahu adzab apa
yang Allah berikan kepada kita dan tentunya kita tidak ingin mendapat murka
Allah Swt. Untuk itu, mari kita segera bertaubat untuk kemudian segera mengukir
prestasi setinggi mungkin di hadapan Allah Swt.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
رَّبَّنَآإِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإِيمَانِ أَنْ ءَامِنُوا بِرَبِّكُمْ فَئَامَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْعَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ. رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَاوَعَدتَنَا عَلَىرُسُلِكَ وَلاَتُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيعَادَ.
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
0 komentar:
Posting Komentar