Air
Bersih Pasca Erupsi Merapi
(28/10/2010) Kebutuhan air bersih
terus meningkat setelah bencana yang terjadi di sekitar Gunung Merapi,
khususnya pada kawasan Cangkringan dan sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh
padatnya pengungsi yang menempati posko-posko evakuasi di beberapa daerah
sekitar kawaasan Gunung Merapi. Dari hasil survey Posko Utama Penaggulangan
Bencana Merapi (PBM) pada tanggal 28 Oktober 2010 diketahui bahwa jumlah pengungsi
yang berada di Cangkringan sejumlah 6.950 jiwa yang terbagi atas tiga posko
evakuasi, Desa Umbulharjo sebanyak 2.500 jiwa, Desa Kepuharjo 2.900 jiwa dan Desa
Glagaharjo sebanyak 1.550 jiwa pengungsi.
Hal ini menyebabkan jumlah air bersih disekitar posko evakuasi menjadi berkurang. Kelangkaan air bersih di beberapa posko pengungsian memang memperihatinkan, apalagi berpotensi menimbulkan beberapa penyakit seperti diare, disentri dan juga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Namun penderita penyakit ini masih tergolong normal dan hanya sedikit warga yang terjangkit penyakit ini. Walaupun demikian perlu adanya antisipasi dan kewaspadaan mengenai penyebaran penyakit ini, terutama bagi ibu hamil, anak dan balita juga para orang tua usia lanjut.
Di daerah Kepuharjo sendiri pipa-pipa saluran aliran
bersih yang seharusnya mengalirkan air dari lereng gunung terputus akibat
letusan Gunung Merapi. Akibatnya warga harus bergantung pada subsidi air barsih
yang disediakan oleh Pemerintah provinsi ataupun Pemkab setempat. Padahal
bantuan yang datang dari provinsi dan juga Pemkab belum tentu dapat bertahan
hingga beberapa hari kedepan. Sementara kondisi Gunung Merapi masih dalam
status “awas” dimana para warga sekitar belum diijinkan untuk kembali melakukan
aktifitas sehari-hari dan memaksa untuk tinggal di posko pengungsian.
Kendala
lain yang masih dirasakan ialah minimnya angkutan untuk mendistribusikan air
dari sumber mata air ke posko-posko sekitar, selain itu kurangnya tanki-tanki
air yang dapat menampung air di posko-posko pengungsian juga menjadi kendala
dalam penyediaan air bersih. Pemerintah Kabupaten Sleman sendiri tengah
berupaya menambah armada truk tanki dan juga tanki-tanki penampung air yang akan
segera dikirim ke lokasi. Diharapkan dapat memperlancar usaha pendistribusian
air bersih ke posko-posko pengungsian.
Liputan khusus
H+2 Erupsi tanggal 26 Oktober 2010
Harun Abul Aziz
Harun Abul Aziz
0 komentar:
Posting Komentar