Home » » Jogja Men..

Jogja Men..




Jogja men.. jogja..” (waaaaaaarrrrrgggggggg)

Jogja itu istimewa banget men.. iya serius, se-istimewa orang-orangnya.
Jogja itu Gudeg banget men, semanis orang-orang nya, haha..
Daann yang paling penting jogja itu ngengenin. Hohoho..

Kangen sama tulisan “Jogja chicken” atau papan “Sop Ayam Pak Min” di pinggir jalan solo kemarin, dan itu nggak pernah saya temui sebulan yang lalu.
Kangen sama jalan raya nya yang alus mulus-mulus, kangen juga sama “Alun-alun” yang saya lirik dari jendela pesawat sesaat sebelum mendarat.

Daaaannn kangen-kangen-kangen-kangen-kangen… banget sama rumah. Sama huda yang langsung meluk saat di muka pintu kedatangan airport, sama hamzah yang sekarang banyak jerawatnya, unaisah yang udah jadi anak mahasiswa, tentu saja sama Ummi yang mesti risau anak barepnya mbolang ke negeri orang.
#em, kangen siapa lagi ya. Haha.. (off de record)

Huuuppp.. *baunya, jogja banget ini. Tulisan “ADISUCIPTO AIRPORT” serasa menyambut saya ketika pesawat Boeing 737-900ER milik maskapai Lion air menginjakkan kaki rodanya ke tanah Jogja. Sungguh pemandangan yang mengharukan. Begitu keluar dari pesawat, ini dia… saya kenal betul atmosfir ini. Atmosfir yang nggak akan pernah sirna dari seluruh urat syaraf saya.
Huuuppp.. *baunya, jogja banget. 

***

Jogja #edisi Galau
you know? Masih nggak percaya juga saya itu sampai di jogja lagi. Dan artinya setelah ini bakal menghadang segala kesibukkan dan seambreg gawean seperti sedia kala. Hufh..
tubuh ini serasa kaku nggak mau digerakkan untuk.. “ayo.. bersiap kembali beraktifitas seperti yang dulu lagi..” rasanya 1 bulan di Kal-Tim telah mencuci plus doktrin pikiran saya pada alam khayalan dan mimpi yang harus terwujud di masa depan kelak.
Padahal sebelum itu masih ada masa yang harus dilalui terlebih dahulu. Masih ada syarat yang harus terpenuhi sebelum memasuki dunia impian saya kelak. To be An Engineer (Enviro Engineer)


Saya masih ingat hari itu, kamis 19 Sept 2013 pukul 19.00 an saya tiba di Jogjakarta Hadiningrat. Sungguh saya belum siap untuk kembali beraktifitas lagi. Mata saya terpejam, saat itu awak kabin pesawat menghimbau agar para penumpang tidak meninggalkan tempat duduk hingga pesawat berhenti dengan sempurna. Dalam hati “beberapa detik lagi saya turun dari pesawat dan kembali menginjakkan kaki di jogja serta kembali beraktifitas seperti biasanya.” Hmm.. what can I do?????? Mau nggak mau ya harus mau. Kembali pada aktifitas sebelumnya. Menjalani sisa masa ini serta melengkapi syarat-syarat itu dan setelahnya lembaran baru siap untuk dijalani. *begitulah kehidupan.
***

Jogja #edisi seneng-seneng
To be continued


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. :: Harun A. Aziz :: - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger