Home » » Terimakasih

Terimakasih


Terimakasih
Terimakasih kau telah diam..

Terimakasih kau tak menjawab pertanyaan ku..

Terimakasih kau tak terpancing hasutan ku..

Dan terimakasih telah menjual mahal diri mu untuk ku..

Ini bukanlah akhir dari segalanya, namun justru permulaan yang sangat indah dan baru saja dimulai. Inilah perjuangan yang sesungguhnya untuk mendapatkan hati mu kembali. Mahal kan dirimu, persulit diri ku untuk mendapatkanmu. Dan buktikan bahwa kau memang layak untuk mendapat cinta  yang agung nan indah. Bahwa kau memang layak untuk dicinta dan mendapatakan cinta yang luar biasa dariku. Bahwa memang kau lah wanita terhebat dan yang paling mulia, yang paling pantas berada disampingku. Buktikan itu.

Terimakasih kau telah diam..
Diam mu adalah misteri bagiku. Diam mu adalah keingin tahuan bagiku. Dan diam mu adalah tantangan bagiku. Secuek apa pun kamu, seangkuh apa pun kamu, sesulit apa pun dan sekeras apa pun hatimu yang tak mau menerimaku, suatu saat nanti pasti akan ku taklukkan, akan ku rebut dan akan ku dapatkan kembali hatimu. Disaat itulah seluruh bumi berguncang dan menjadi saksi, seluruh malaikat turun membawa barokah dan seluruh makhluk bertasbih memohon keberkahan untuk kita. Ya.. saat ku lantangkan ijab ku untuk mu.
Saat itu pula rasa mahal mu, angkuh  mu dan cuek  mu selama ini akan berubah menjadi ketaatan yang benar-benar tunduk ikhlas menerima ku sebagai imam. Ketaatan yang benar-benar tulus patuh atas semua perintah ku. Ketaatan yang menjadikanmu  mulia disisiku. Ketaatan seorang istri yang tak akan lagi menghianati dan berpaling. Dan ketaatan yang tak akan pernah aku dapatkan dari gadis mana pun juga.


Terimakasih kau telah mengembalikanku pada posisi nol..
Saat ku ragu akan jalan langkah ku. Atau saat ku yakin akan jalan ku namun berbubah menjadi kegundahan. Saat ku melenceng dari jalur yang benar. Saat ku terlalu jauh dari rute kebenaran. Kau mampu mengembalikanku pada posisi netral. Posisi dimana aku harus berlaku mandiri dan tak bergantung pada siapa pun. Posisi dimana seharusnya aku mencari jati diri tanpa intervensi dari siapa pun. Dengan posisi netral atau nol ini, maka semakin mantablah langkahku untuk menuju pribadi yang unggul. Semakin yakin pula bahwa jodoh memang telah diatur. Tak perlu lagi bimbang pilihan jodoh mana yang akan tembus. Tak perlu lagi ambisius merengek rengek meminta jadi kekasih hati. Tak perlu lagi gundah karena tak menemukan jodoh. Karena semua itu berkat posisi nol dan netral. Hanya Allah lah Tuhan yang Maha Tahu dan Pemberi Keputusan dan Takdir yang Bijaksana.

Terimakasih…

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. :: Harun A. Aziz :: - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger