Home » » Salahkah Aku Mencintainya Part 1

Salahkah Aku Mencintainya Part 1


Salahkah Aku Mencintainya

Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Biasanya disertai dengan sensasi yang unik. Membuat orang menjadi bergairah, semangat dan melayang layang. Seolah lupa segalanya. Lupa makan, lupa belajar dan lupa kalau ternyata dirinya sedang sakit. Semuanya bisa terjadi dengan cinta ini. Jarak beratus kilo tak menjadi halangan. Hal yang dikira mustahil dapat menjadi pasti. Sebuah kekuatan tanpa batas yang diciptakan Sang Khaliq untuk membantu manusia.

Cinta susah untuk ditebak, datang dengan tiba tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Datang  kepada siapa pun yang mampu memikatnya. Tiap hal yang menarik perhatiannya. Dan tiap perubahan iklim disekitarnya yang merubah segala kebijakan hatinya.


Cinta itu sensitive. Peka terhadap hal sekecil apa pun. Mudah luluh ketika seseorang datang membawa ketulusan. Mudah tertarik pada seseorang yang peduli padanya. Mudah iba pada  seseorang yang berjuang untuknya. Dan mudah resah ketika seseoarang itu hilang dan meninggalkannya. Entah siapa pun ia, cinta akan menerimanya dengan segala kemuliaan.

Seorang pemuda bertanya : “Salah kah aku ketika mencintainya?” Ia datang membawa sesuatu yang hilang dariku. Sesuatu yang dulu pernah aku rasakan. Membawa ketulusan dari hatinya. Membawa senyum dan tawa manis ketika bertemu dengannya. Menghujani hati yang telah menjadi gurun dengan air. Sejuk, damai dan tenang.

“Salah kah aku merindukannya?” Ia berada jauh disana. Tak kunjung pulang menemuiku. Menanti hadirnya yang tak kunjung tiba. Resah hati ini menunggunya. Sepi tanpa kehadirannya. Mengharap sesuatu yang dulu pernah aku rasakan. Salahkah aku berlaku demikian?

Mengkhawatirkan kesehatannya. Menghawatirkan tangisnya. Resah akan kepergiannya. Kegelisahan itu terus menyelimuti bak mendung tiada mentari. Yang ku inginkan hanya satu, hadirnya disisi ku walau hanya sekejap mata. Serasa dapat mengobati rintihan hati yang tak kunjung usai.

“Begitu indahnya cinta, apakah salah bila aku melakukan demikian?”

Pemuda lain menjawab : “Bukan salah atau benar, bukan pula boleh atau tidak. Namun tepat atau tidak perkara itu ditempatkan. Sahabat, renungkanlah bahwa yang engkau alami adalah Nafsu. Bukan cinta.” Karena cinta membawa pada ketenangan dan kedamaian, bukan kegelisahan dan kegundahan.
To be Continou…
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. :: Harun A. Aziz :: - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger