Home » » Dipaksa Keadaan

Dipaksa Keadaan



Di usia segini, ternyata fakta lah yang bisa melihat bahwa memang benar-benar dipaksa oleh keadaan. Walau bagaimana pun juga memang demikian lah adanya, tak dapat dipungkiri atau malah lari dari kenyataan itu. di usia yang harusnya masih bisa menikmati masa muda, bereksplorasi memuaskan keingintahuan namun harus berkutat dengan kenyataan yang kian kompleks dan rumit.

Adalah sebuah jalan hidup memang yang harus dipilih dan di-istiqomahi. Bagaimna pun ini-lah yang namanya hidup. Semua pilihan, dan kita tak bisa hanya berdiam diri memandangi pilihan tersebut.

“Dewasa” adalah tingkatan atau tangga kehidupan berikutnya yang mau tak mau harus kita lalui. Lebih keras dan menyakitkan memang, karena terhubung langsung pada hidup tidaknya seseorang bahkan tanggungan menghidupi yang lainnya. Tidak ada lagi back-up an dari orang tua maupun sanak saudara, yang selama ini mungkin kita sangat bergantung pada mereka. Hari ini, tanpa mereka, jika kita tidak mampu untuk survive menjalaninya maka tamatlah kita.

Nggak usah munafik, Ketika kebutuhan sehari-hari, ini dan itu, tenang..masih ada uang bulanan. Ketika lapar…tenang masih ada uang jajan. Dan ketika ada kebutuhan sekolah… tenang.. “kriing.... ma..pa.. bla,bla,bla...”. Namun ketika uang bulanan belum terkirim… hmm,masyaallah ribetnya.

Belum lagi kontrakan rumah, tagihan listrik, bensin, pulsa dan sebagainya. Label “Pak & Bu” juga akan melekat dalam sistem kemasyarakatan setempat. Tuntutan ini dan itu sudah jadi barang wajib untuk dilakoni. Belum lagi ketambahan gossip atau fitnah yang tiba-tiba nyamperin begitu saja. Atau gunjingan ini itu yang bikin telinga pedes meluap-luap.

Hadu.. jadi orang dewasa itu menyenangkan, tapi susah untuk dijalani (iklan…)

Perasaan takut ini kadang-kadang (eh, sering) muncul begitu saja. Memasuki gerbang yang entah kita tak tahu seperti apa medan didalamnya. Terlebih kondisi saat ini yang mendorong (read : menjorokkan) masuk dalam gerbang tersebut. Yah.. namanya juga Laki-laki = tak mau ia terlihat lemah dan lembek.


WELCOME TO THE JUNGLE CITY
#Edisi Babat Alas


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. :: Harun A. Aziz :: - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger