Home sweet home |
Sadar atau tak sadar, lingkaran atmosfer seperti ini harus
segera diperbaiki dan dirubah. Saya masih ingat –betul- bagaimana pesan ummi
ketika keputusan pamit itu diketok. “nek misal masih dibutuhkan, dibantu
semaksimal mungkin. Toh untuk dakwah nggak ada kata berhenti atau pensiun.”
Hmm.. mak sreeng..
Tapi ini bukan tentang itu atau tentang ini. Ini tentang 12
bulan. 12 bulan usia terakhir saya sebelum lulus. (haha.. *aamiin) Cepet memang, Tapi bagaimana pun dengan 12
bulan ini harus ada sesuatu yang bisa dihasilkan. Ada sesuatu karya yang
tercipta. Dan itu harus diprioritas kan semaksimal mungkin.
Terhitung 11 hari setelah tanggal 17 maret itu, saya
simpulkan kurang lebih 2 point target 12 bulan ini. Dengan kata lain tahun 2014
adalah penentu segalanya.
1.
23 Agustus 2010
Tak pernah terlupa tanggal
itu. Dan itu sudah tertulis dalam papan besar agenda hidup saya, bahwa 23
Agustus 2014 gelar Sarjana itu harus ada ditangan. (its ok, itu hanya simbol
dan bla..bla..bla) tapi ini juga bukan tentang itu. Ini tentang amanah dan
kepercayaan ummi 2 setengahtahun yang lalu. Sepeser pun ummi tak mengeluarkan
biaya untuk kuliah. Dan sekarang giliran ummi menikmati foto dengan toga emas
ku. Harus. CATAT run.. “HARUS”
23 Agusutus 2010 adalah
hari pertama masuk kuliah sekaligus sebagai penerima Mahasiswa Beasiswa
Unggulan yang kala itu benar-benar mukjizat dan tak terbayangkan sama sekali.
Pertama kali duduk dibangku kuliah merupakan hal yang luar biasa kala itu,
pakai pakaian bebas, tak ada bangku ataupun meja dan formasi ruang kelas adalah
tangga tribun. Masih lugu dengan muka SMA dan selanjutnya ditantang oleh dosen
bahwa 23 Agustus 2014 kalian harus
hengkang dari kelas ini. (hmm.. menarik) mulai saat itu lah 23 Agustus saya
hitung sebagai ulang tahun dan pengurangan usia di Kampus ini. Itu... agenda
pertama saat ini.
Bulan
pertama (April) sekarang saya nikmati bersama Semester 6 dan “tugas
perencanaan”. Di bulan ke 6 (september) saat nya untuk KP (kerja praktek) dan
sasaran tembak saya adalah pulau borneo. Satu bulan disana cukup untuk
menjaring skill dan pengalaman. Kemudian lanjut ke bulan ketujuh (oktober)
dengan semester 7 dan final kuliahnya. Selanjutnya KKN di bulan kesepuluh
(januari) serta proposal Tugas Akhir/Skripsi tentunya. Dan akhirnya semua
terselesaikan dalam 12 bulan. Ya walaupun lebih asal tidak lebih dari 23 Agusus
2014.
2.
Renovasi Rumah
Yang kedua adalah tentang dosa dan
kedzaliman saya selama ini. Sudah 3 ditambah 2,5 tahun saya hidup tak dirumah.
SMA di pondok kemudian sekarang pun harus beratap asrama dengan lika liku
–khas- anak asrama –putra terutama- tentu dengan konsekuensi demikian hidup
sosialisasi dengan kampung halaman menjadi cukup renggang. Boro-boro itu, rumah
pun tak kesentuh sama sekali. Eyang sudah cukup sepuh untuk hal ini. Setelah 2
tahun yang lalu ditinggal eyang putri dan juga bulek (adik ummi), Kami pun
diboyong untuk tinggal dirumah eyang. Memang, kami sekarang meng-inang dirumah
mbah dan sudah se-usia ku rumah itu dibangun. (masih ingat cerita ummi, kepala
perencana pembangun rumah adalah abah sendiri). Dan bukan hal yang tidak
mungkin kepala perencana “renovasi rumah” berikutnya adalah anak tertuanya
sekaligus cucu tertua yangkong dan yangti1.
Pernah dicurhati sama eyang tentang hak kepemilikan tanah yang akan dipindah
tangankan ke Ummi dan yang dipercaya untuk mengurus hal itu adalah Harun Abdul
Aziz. #mak jleb. Memang, notaris nya
sudah tak hubungi dan sedang dalam proses pengurusan. Dan aku tahu apa maksud
dari curhatan itu. Eyang memang sudah sepuh dan sisa keluarganya hanya tinggal
ummi dan pakdhe. Sudah barang tentu ini tentang waris itu. Hiks..
Dan semoga
dengan azam ini semoga dapat menjadi kabar gembira untuk semuanya. Naah.. ini
bukan sekedar bualan omong kosong belaka. Masih tentang 12 bulan. Semoga dapat
terwujud tepat pada waktunya. Untuk renovasi atau peremajaan istilah saya,
kurang lebih membutuhkan dana sebesar 10 jutaan. Biaya memang akan termakan
ditukang dan bahan material. Dan ada beberapa hal yang ingin saya rombak dari
desain awal pembuatan rumah ini. Terutama sistem kelistrikan dan range atap. Selain
itu seperti renevasi-renovasi pada umumnya cat,kusen jendela, pintu dan kaca
sekalian diganti saja. Cat ulang tembok sudah pasti dan ada satu lagi yang
ingin saya lakukan, Agaknya taman belakang rumah perlu dirombak ulang. Ini masih
gambaran kasar saya karena belum masuk ke RAB. Namun, bukan itu esensi nya
sekarang. Justru bagaimana bisa mendapatkan dana sedemikian untuk segera
direalisasikan. 3 bulan pertama ini memang saya berniat bergabung dengan sebuah
perusahaan konstruksi milik dosen saya. Dan memang beliau sudah kenal dekat
serta dulu pernah makan malam bersama keluarganya. Semoga beliau bisa menolong
entah bagaimana caranya. Kedua, pernah membaca konsep “lingkar semesta?” itu
adalah teori kesuksesan yang dimulai dari lingkar diri-lingkar keluarga-lingkar
sahabat&rekan-lingkar kerja dan terakhir lingkar semesta. Terkadang jalan
terbaik untuk memcahkan masalah adalah pada lingkar keluarga. Dan dalam hal ini
satu-satunya orang yang saya bisa minta tolongi adalah pakdhe yang ada di
bogor. Apabila alternatif pertama dan kedua gagal. Maka dibulan keempat (juli)
saya harus dapat pekerjaan yang cukup dan benar-benar diprioritaskan untuk hal
ini. Selebihnya yang Maha Kuasa lah yang menuntunya. Bismillah..
Cukup 2 prioritas utama
ini untuk 12 bulan mendatang. Tidak usah terlalu muluk-muluk, Allah selalu
menyertai hambaNya yang senantiasa bersamaNya (*redaksi saya ubah dengan
segudang makna didalamnya)
Saya rasa itu cukup untuk
menggantikan perpisahan saya dengan si gemesi ULIL ALBAB. :D
catatan :
1 = Yangkong, yangti (panggilan kakek dan nenek, singkatan dari Eyang
kakong dan Eyang Putri)
foto adalah rumah yang menjadi topik pada tulisan ini. #Tampak depan #siang hari